Minggu, 09 Oktober 2011

PESAN SANG IBU

tatkala aku menyarungkan pedang
dan bersimpuh di atas pangkuannya
tertumpah rasa
kerinduanku pada sang ibu

tangannya yang halus mulus membelai kepalaku
tergetarlah seluruh jiwa ragaku
musnahlah seluruh api semangat juangku
namun sang ibu berkata

anakku sayang
apabita kakimu sudah melangkah ditengah padang
tancapkanlah kakimu dalam dalam
dan tetaplah terus bergumam
sebab gumam adalah mantra dari dewa dewa
gumam mengandung ribuan makna

apabila gumam
sudah menyatu dengan jiwa raga
maka gumam akan berubah
menjadi teriakan teriakan
yang nantinya akan berubah menjadi gelombang salju yang besar
yang nantinya akan mampu
merobohkan istana yang penuh kepalsuan
gedung gedung yang di huni kaum munafik

tatanan negeri ini sudah hancur anakku
di hancurkan oleh sang penguasa negeri ini
mereka hanya bisa
bersolek didepan kaca
tapi membiarkan punggungnya penuh noda
dan penuh lendir hitam yang baunya
kemana mana

mereka selalu menyemprot kemaluannya dengan parfum luar negeri
di luar berbau wangi
di dalam penuh dengan bakteri
dan hebatnya sang penguasa negeri ini
pandai bermain akrobatik
tubuhnya mampu di lipat lipat
yang akhirnya pantat Dan kemaluannya sendiri mampu dijilat jilat

anakku
apabila pedang sudah kau cabut
janganlah surut
janganjah bicara soal menang dan kalah
sebab menang dan kalah
hanyalah mimpi mimpi
mimpi mimpi muncul dari sebuah keinginan
kenginan hanyalah sebuah khayalan-
yang hanya akan melahirkan harta dan kekuasaan
harta dan kekuasaan bagaikan
balon balon sabun yang terbang di udara

anakku
asahlah pedang
ajaklah mereka bertarung ditengah padang
lalu tusukkan pedangmu
ditengah tengah selangkangan mereka
biarkan darah tertumpah di negeri ini
satukan gumammu menjadi : REVOLUSI

-winarso-

Tidak ada komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar