Catatan Sang Agitator Bag 41-50

Setelah lama vakum menulis, catatan sang agitator kembali lagi, kali ini dengan format yang berbeda. Ya, inilah catatan harian sang agitator, bagian 41-50. Cekibrot.

Bagian 41 (13 Oktober 2011):

Membaca kisah D-Day, pendaratan amfibi pasukan dengan jumlah terbesar dalam sejarah pada Perang Dunia II di Pantai Normandia, Prancis pada tanggal 6 Juni 1944.
Terkesan dengan sikap heroik 2 pasukan yang sedang berperang. Pasukan Sekutu menyerang dan Pasukan Jerman bertahan. Aku seperti terbawa dalam suasana heroik itu.

Bagian 42 (15 Oktober 2011):

Kata seorang kawan, "batasan dan alasan selalu mempersempit langkah, bebaskan pikiran dulu baru berkarya."
Maka dari itu, jangan batasi diri kita dan jangan cari-cari alasan untuk pembenaran, atau selamanya kita takkan pernah maju. :)

Bagian 43 (16 Oktober 2011):

Indonesiawi banget, yaitu ketika seseorang mengungkit2 suatu hal yang telah terjadi dan tidak mungkin balik lagi.
Yang sudah berlalu biarlah berlalu, ga perlu diangkat lagi sebagai topik pembicaraan.

Bagian 44 (18 Oktober 2011):

Satu kesalahan Adolf Hitler yang sangat fatal ketika PD2 berkecamuk di Eropa sehingga menyebabkan impiannya gagal terwujud, yaitu HITLER TIDAK MEMPERCAYAI STRATEGI JENDERAL-JENDERALNYA.
Pemimpin harusnya percaya kepada anak buahnya, karena pada dasarnya anak buahnyalah yang berada di lapangan, pemimpin hanya ada di markasnya.

Bagian 45 (18 Oktober 2011):

Kurang lebih 1300 proposal Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Gadjah Mada siap dikirim dari DITMAWA UGM ke DIRJEN DIKTI besok. Mohon doa restu dari semua GAMAMANIA untuk kejayaan UGM. Kita pertahankan juara umum PIMNAS. Kita pertahankan Piala Adhikerta.
Dari kami, GAMAMANIA.

Bagian 46 (19 Oktober 2011):

Hidup adalah belajar, belajar dari pengalaman.
Termasuk dalam INSTALL ULANG Operational System di laptop/komputer. Setelah 3 kali gagal, akhirnya yang keempat berhasil juga. Walaupun siangnya terpaksa ga kuliah gara2 begadang semaleman dan siangnya malah ketiduran. :D
Eureka eureka. Hahaha.

Bagian 47 (20 Oktober 2011):

Jika engkau belum bisa melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalumu, jangankan untuk melangkah ke masa depan, untuk menatapnya pun kau akan dibutakan oleh masa lalumu.

Bagian 48 (20 Oktober 2011):

Tiga karakter penegak Gerakan Mahasiswa menurut om Anies Baswedan: MORAL, INTELEKTUAL, dan KRITIS.
Gerakan Mahasiswa tak akan berharga jika terdapat harga rupiahnya, apalagi terdapat kepentingan golongan tertentu yang menyusup di dalam gerakan tersebut.
Gerakan Mahasiswa harus murni demi kepentingan rakyat, bukan kepentingan wakil rakyat yang nyatanya tidak bisa mewakili suara rakyat.
Gerakan Mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat sejati.

Bagian 49 (22 Oktober 2011):

Ribuan warga Jogja tumpah ruah di sepanjang Jalan Malioboro hingga Alun-alun Utara, menonton acara puncak peringatan HUT Kota Jogja ke-255, JOGJA JAVA CARNIVAL.
Sebegitu cintanya warga terhadap Jogja hingga rela berdesak-desakan untuk menonton acara ini.